AKU BUTUH ENGKAU, AYAH IBU !
Oleh:
Imro’atun Nafi’ah,
S.Pd.I.
Setetes
air mataku terjatuh tak terasa di jurnal mengajarku, bergemuruh di dada gejolak
rasa menyesakkan jiwa. Menyaksikan bunga masa depan terkulai layu tak berdaya
di saat kuncupnya akan mekar.
“Sungguh
Ibu Bapak aku membutuhkanmu”.
Itu
seuntai kalimat yang terpendam dalam hati murid-muridku yang tak mampu mereka
ucapkan kepada ayah ibu mereka. Kutuliskan ini, sebagai pengingat diri karena
selain sebagai seorang guru, saya juga seorang ibu dari dua orang putra yang
membutuhkan kasih sayang dan didikan yang utama.
Kita yang sudah menjadi orang tua tentu
senantiasa berharap, berdo’a dan berusaha semaksimal mungkin agar anak-anak
kita kelak menjadi anak-anak yang shalih, anak-anak yang bermanfaat. Namun
siapa yang bertanggung jawab menjadikan mereka anak shalih, apakah orang tua?
Ataukah sekolah dan para gurunya?
Pendidikan
anak yang utama dan pertama adalah lingkungan keluarga. Keluarga merupakan
lembaga pendidikan yang menjamin masa depan bangsa. Jika pendidikan keluarga
berhasil menanamkan nilai-nilai keimanan yang membuahkan karakter/ akhlak mulia
sesuai dengan masanya maka anak punya dasar pijakan serta tameng dalam
menghadapi tantangan kehidupan yang semakin berat.
Keluarga
sebagai harapan bangsa di masa yang akan datang, kondisinya saat ini kurang
berfungsi kalau tidak boleh dibilang sudah tidak lagi berfungsi motornya. Banyak
keluarga dalam kondisi tidak utuh sayapnya ada bapak tidak ada ibu, ada ibu
tidak ada bapak, bahkan ada yang tidak ada bapak tidak ada ibu hanya ada
anak-anak dalam sebuah rumah. Bahkan yang sangat menyedihkan ada bapak ada ibu
tapi keberadaannya seperti tidak adanya mereka. Hal ini dikarenakan minimnya
pendidikan atau ilmu yang dimiliki sosok utama dalam keluarga yaitu ayah dan
ibu tentang pengasuhan ataupun pendidikan anak.
Tanggung jawab pendidikan anak ini harus
ditangani langsung oleh kedua orang tua. Para pendidik yang mendidik anak di
sekolah–sekolah, hanyalah partner bagi orang tua dalam proses pendidikan anak. Orang
tua yang berusaha keras mendidik anaknya dalam lingkungan ketaatan kepada
Allah, maka pendidikan yang diberikannya tersebut merupakan pemberian yang
berharga bagi sang anak, meskipun terkadang hal itu jarang disadari.
Di
dalam Al Quran surat At Tahrim ayat 6 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.”
Rasulullah juga telah
menyampaikan tentang mendidik anak dan peran penting kita sebagai orangtua
dalam mendidik anak, ada beberapa hal yang disampaikan oleh Rasulullah yang harus
kita jadikan teladan dan rujukan dalam mendidik anak, seperti :
Rasulullah senang
bermain-main dengan anak-anak dan kadang-kadang
beliau memangku mereka. Hal ini Beliau contohkan ketika menyuruh Abdullah, Ubaidillah,
dan anak yang lainnya dari putra-putra pamannya Al-Abbas RA untuk berbaris lalu
berkata, “ Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku beri sesuatu
(hadiah).”, merekapun berlomba-lomba menuju beliau, kemudian duduk di
pangkuannya lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya.
Membekali aqidah yang
mantap. Tauhid merupakan sesuatu yang sangat pokok dalam pendidikan anak.
Seperti halnya yang dilakukan oleh seorang ahli hikmah yang bernama Luqman dan
Allah Swt mengabadikan nasehat Luqman kepada anaknya dalam Al Qur’an, sebagaimana
berikut:
Artinya: “Dan (ingatlah)
ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya:
“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
Pada awal pembinaan para
sahabatnya, Rasulullah lebih memprioritaskan pembinaan iman, begitupun yang
dilakukan Luqman terhadap anaknya, maka seyogyanya setiap orangtua pada zaman
sekarang juga harus memanamkan keimanan yang kuat kepada putra putrinya, karena
iman itulah yang akan menjadi tamengnya di manapun dia berada dan dalam kondisi
apapun.
Medidik agar berbakti
kepada kedua orang tua. Nasihat kepada anak untuk berbakti kepada orang
tua sering diulang di Al Quran dan pesan-pesan Rasulullah sedangkan nasihat kepada
orangtua untuk berbuat baik kepada anak itu sangat sedikit. Yang demikian
dikarenakan fitrah orangtua mengayomi dan menyayangi anaknya.
Inilah gambaran
inspiratif dari Luqman yang menasehati anaknya agar berbakti kepada orang
tuanya. Sebagaimana tertuang dalam Alquran: Artinya:”Dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun ,. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu. (Q.S: Luqman:14).
Seorang anak tidak mampu
mengganti apa yang telah dikorbankan orangtua, meskipun ia memberikan seluruh
usianya untuk keduanya. Al-Hafizh Abu Bakar al-Bazzar dalam Musnad-nya
meriwayatkan,bahwa ada seorang laki-laki thawaf sambil menggendong ibunya. Lalu
ia bertanya kepada Nabi “Apakah laki-laki itu telah membayar hak ibunya?”
Beliau menjawab “Tidak” , meskipun untuk satu keluhan nafas yang panjang.”
Demikianlah, meskipun begitu berat pengorbanan kita namun kita tidak dapat
membayar pengorbanan Sang ibu walau untuk satu keluhan nafas yang panjang, baik
saat kehamilan atau dalam persalinan.
Mendidik agar
berakhlakul karimah. Pendidikan akhlak dimulai sejak ibu mengandung,
yaitu berakhlak yang baik kepada setiap orang. Perilaku ibu yang tengah
mengandung ini dapat memberikan pembelajaran awal kepada jabang bayi untuk
berakhlak mulia. Sejak kecil anak harus diajarkan, dibiasakan,
dan dikondisikan melakukan perbuatan yang baik. Jika seorang anak terbiasa
melakukan perilaku yang buruk hingga ia besar, maka akan sukar meluruskannya.
Artinya, penanaman akhlak kepada anak dimulai sedini mungkin dan seyogianya
dilakukan oleh setiap orang tua. Jangan biarkan anak tanpa pendidikan akhlak
dan moral. Mari kita simak hadits Rasulullah berikut:
“Muliakanlah anak-anakmu
dan perbaikilah akhlak mereka”(HR Ibnu Majah).
Menjaga kesehatan dan
keamanan lingkungan. Rasulullah memerintahkan para orang tua untuk
mengajarkan anak-anaknya berenang, memanah dan menunggang kuda. hal ini akan
berdampak pada kesehatan sang anak. Baginda Rasulullah sangat memperhatikan
kesehatan dan keamanan, sebab kesehatan dan keamanan merupakan kebutuhan
mendasar bagi manusia. Hal ini dapat kita renungkan, bagaimana jika kita
ditimpa penyakit dan keadaan lingkungan tidak aman. Lingkungan yang tidak aman
akan menimbulkan rasa takut, khawatir dan was-was. Perintah ini menunjukkan
agar setiap orang Islam hidup sehat dan senantiasa menjaga keamanan lingkungan,
dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda: “Ajarilah anak-anakmu berenang
dan memanah dan menunggang kuda”. (HR. Bukhari/muslim).
Teladani Nabi Muhammad,
memberikan teladan adalah metode paling jitu dalam pendidikan anak. Oleh karena
itu memperkenalkan pribadi Nabi Muhammad sejak dini akan menjadi pondasi kuat
dalam pembangunan akhlaq pada putra dan putri kita. Jadikanlah sosok Nabi itu
hidup dalam benak mereka dan sangat mereka cintai. Tak ada pribadi yang lebih
indah budi pekertinya daripada Nabi Muhammad.
Syair
yang dinyanyikan oleh Umam dalam albumnya, mengakhiri tulisan ini. Renungan
pengingat kita sebagai orang tua wajib untuk terus belajar menjadi orang tua berkualitas
dalam mendidik anak.
Wahai
ayah dan ibu
Dengarlah rintihan anakmu
Pimpinlah diriku ini
Dijalan penuh berduri
Berilah ilmu mengenal Tuhan
Pencipta diri ini
Selamatkan dari tipuan dunia
Menuju alam yang abadi
Reff. :
Ilmu akhirat wajib dipelajari
Bekalan untuk bertemu Illahi
Ilmu duniawi boleh dicari
Panduan hidup untuk berbakti
Ayah dan Ibu ini impianku
Ingin menjadi anak yang sholeh
Menolong ayah membantu ibu
Terus berbakti di negeri abadi
Oh Tuhan beri kekuatan iman
Pada kedua Ayah dan ibuku
Kau ampunkan segala kelemahan
Sentiasa dalam bimbingan-Mu
Setiap detik setiap saat
Berada dalam ridho-Mu
Jalan yang lurus ditunjukki
Tuhan jadi sahabat sejati
Reff 1 X
Dengarlah rintihan anakmu
Pimpinlah diriku ini
Dijalan penuh berduri
Berilah ilmu mengenal Tuhan
Pencipta diri ini
Selamatkan dari tipuan dunia
Menuju alam yang abadi
Reff. :
Ilmu akhirat wajib dipelajari
Bekalan untuk bertemu Illahi
Ilmu duniawi boleh dicari
Panduan hidup untuk berbakti
Ayah dan Ibu ini impianku
Ingin menjadi anak yang sholeh
Menolong ayah membantu ibu
Terus berbakti di negeri abadi
Oh Tuhan beri kekuatan iman
Pada kedua Ayah dan ibuku
Kau ampunkan segala kelemahan
Sentiasa dalam bimbingan-Mu
Setiap detik setiap saat
Berada dalam ridho-Mu
Jalan yang lurus ditunjukki
Tuhan jadi sahabat sejati
Reff 1 X
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar Ya...